Profil Desa Serang

Ketahui informasi secara rinci Desa Serang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Serang

Tentang Kami

Profil Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, sebagai desa wisata agraris di lereng Gunung Slamet. Mengupas tuntas potensi agrowisata stroberi, ikon D`LAS Lembah Asri, data demografi terbaru, serta transformasi ekonomi dari desa miskin menjadi ma

  • Lokasi Strategis di Lereng Gunung Slamet

    Berada di ketinggian ideal, menjadikan Desa Serang pusat pertanian hortikultura dan destinasi wisata dengan udara sejuk.

  • Agrowisata Stroberi sebagai Penggerak Utama

    Desa ini merupakan salah satu sentra perkebunan stroberi terbesar, menawarkan pengalaman petik buah yang menjadi daya tarik utama wisatawan.

  • Transformasi Ekonomi Melalui Pariwisata Terpadu

    Keberhasilan BUMDes mengelola D`LAS (Lembah Asri Serang) telah mengubah Desa Serang dari desa tertinggal menjadi desa wisata mandiri dengan aset miliaran rupiah.

Pasang Disini

Terletak di lereng sebelah timur Gunung Slamet, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, telah menjelma menjadi destinasi agrowisata unggulan yang tidak hanya dikenal di tingkat regional tetapi juga nasional. Desa yang dahulu identik dengan pertanian sayur mayur sederhana ini berhasil melakukan transformasi signifikan menjadi desa wisata mandiri berkat pengelolaan potensi alam dan inovasi kelembagaan yang profesional. Dengan udara sejuk dan panorama alam yang memukau, Desa Serang menawarkan kombinasi unik antara kegiatan pertanian, rekreasi keluarga dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Keberhasilan Desa Serang merupakan buah dari kerja keras dan visi jangka panjang pemerintah desa beserta warganya. Berawal dari inisiatif sederhana untuk memanfaatkan keindahan alamnya, kini desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata berbasis komunitas dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Fokus utama pada agrowisata, khususnya budidaya stroberi, serta pengembangan ikon wisata modern seperti D`LAS Lembah Asri, menjadi pilar utama penopang perekonomian desa.

Sekilas Tentang Desa Serang

Desa Serang ialah salah satu dari tujuh desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, desa ini berada pada posisi yang sangat strategis di jalur wisata Purbalingga menuju Kabupaten Pemalang. Ketinggian wilayahnya yang berkisar antara 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadikan desa ini memiliki suhu rata-rata yang sejuk, yakni antara 15-20° Celsius, sangat ideal untuk pengembangan komoditas pertanian hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan.

Detail Administrasi:

  • Provinsi
    Jawa Tengah
  • Kabupaten
    Purbalingga
  • Kecamatan
    Karangreja
  • Kode Pos
    53357

Letak Geografis dan Kondisi Demografis

Secara terperinci, Desa Serang memiliki luas wilayah mencapai 13,09 km² atau 1.309,22 hektare, menjadikannya desa terluas di Kecamatan Karangreja. Wilayah yang luas ini didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk.

Batas Wilayah:

  • Utara
    Desa Kutabawa dan kawasan hutan milik Perhutani yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pemalang.
  • Timur
    Desa Tlahab Lor dan Desa Tlahab Kidul.
  • Selatan
    Kecamatan Mrebet dan Kecamatan Bobotsari.
  • Barat
    Desa Kutabawa.

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang tersedia dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Karangreja, jumlah penduduk Desa Serang tercatat sebanyak 7.233 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 552 jiwa per km². Angka ini menunjukkan bahwa persebaran penduduk masih relatif renggang, selaras dengan karakteristik wilayah pedesaan yang didominasi lahan hijau. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, dan desa ini memiliki fasilitas peribadatan yang cukup banyak, terdiri dari 12 masjid dan 31 musala.

Sejarah Transformasi: Dari Desa Miskin Menjadi Ikon Wisata

Perjalanan Desa Serang menuju statusnya saat ini tidak terjadi dalam semalam. Pada era sebelum tahun 2010, Serang dikenal sebagai salah satu desa dengan tingkat ekonomi yang rendah di Kabupaten Purbalingga. Mayoritas warganya menggantungkan hidup sebagai petani sayur dan buruh tani dengan pendapatan yang terbatas.

Titik balik terjadi sekitar tahun 2010 ketika pemerintah desa, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sugito saat itu, mulai merintis pengembangan sektor pariwisata. Mengutip wawancaranya dengan media Detikcom, Sugito menjelaskan bahwa inisiatif ini dimulai dengan modal yang sangat terbatas, bahkan dari alokasi dana desa yang minim. "Desa Serang itu awalnya desa miskin. Penghasilan para petaninya itu pun masih sangat kecil," ujarnya.

Pembangunan dimulai dengan wahana sederhana seperti flying fox. Secara bertahap, dengan pengelolaan yang transparan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kawasan yang semula hanya lahan tidak produktif diubah menjadi Rest Area Lembah Asri, yang kemudian berevolusi menjadi D`LAS (Lembah Asri Serang) yang dikenal sekarang. Transformasi ini secara langsung mengubah struktur ekonomi desa, dari yang semula agraris murni menjadi desa jasa dan pariwisata yang dinamis.

Potensi Unggulan: Agrowisata dan Pertanian Modern

Fondasi ekonomi Desa Serang tetap bertumpu pada sektor pertanian, namun dengan sentuhan inovasi yang menghasilkan nilai tambah signifikan. Agrowisata menjadi kata kunci keberhasilan desa ini dalam mengemas potensi alamnya.

1. Perkebunan Stroberi: Desa Serang merupakan salah satu sentra penghasil stroberi utama di Jawa Tengah. Luas lahan kebun stroberi yang dikelola oleh ratusan petani mencapai puluhan hektare. Udara yang sejuk dan tanah yang subur menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan buah ini. Yang membedakan stroberi Serang adalah pengemasannya sebagai produk agrowisata. Wisatawan tidak hanya membeli buah, tetapi juga dapat merasakan pengalaman memetik stroberi segar langsung dari kebunnya. Aktivitas ini menjadi daya tarik utama yang menarik ribuan pengunjung, terutama pada akhir pekan dan musim liburan.

2. Pertanian Hortikultura: Selain stroberi, Desa Serang juga dikenal sebagai lumbung sayur-mayur berkualitas seperti wortel, kubis, brokoli, dan berbagai jenis sayuran daun lainnya. Sebagian besar hasil panen dipasarkan ke kota-kota besar di sekitar Purbalingga. Pemerintah desa dan kelompok tani terus berupaya meningkatkan teknik budidaya untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi.

D`LAS Lembah Asri: Ikon Pariwisata dan Penggerak Ekonomi Lokal

Keberadaan D`LAS Lembah Asri tidak dapat dipisahkan dari profil Desa Serang. Objek wisata yang dikelola sepenuhnya oleh BUMDes Serang Mandiri Sejahtera ini merupakan jantung pariwisata dan motor penggerak ekonomi desa. D`LAS menawarkan konsep wisata terpadu untuk keluarga dalam satu kawasan.

Berbagai wahana dan fasilitas yang tersedia di dalamnya meliputi:

  • Wahana Permainan
    Bianglala, sepeda udara, taman kelinci, dinoland, dan area outbound.
  • Spot Foto Instagramable
    Taman bunga warna-warni, rumah-rumah bergaya Eropa, dan pemandangan langsung ke lereng Gunung Slamet.
  • Agrowisata
    Area petik stroberi dan kebun sayur edukatif.
  • Fasilitas Pendukung
    Area parkir yang luas, pujasera (food court) yang menyajikan kuliner lokal, toilet, musala, dan penginapan berupa cottage.

Keberhasilan pengelolaan D`LAS berdampak langsung pada Pendapatan Asli Desa (PADes). Berdasarkan laporan media, BUMDes Serang mampu menyumbang ratusan juta rupiah setiap tahunnya ke kas desa. Laba tersebut kemudian digunakan kembali untuk pembangunan infrastruktur, program sosial, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lebih penting lagi, D`LAS telah membuka ratusan lapangan kerja baru bagi warga lokal, mulai dari petugas tiket, operator wahana, tenaga kebersihan, hingga pedagang kuliner.

Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Struktur pemerintahan yang solid dan inovasi kelembagaan menjadi kunci sukses Desa Serang. Pemerintah Desa berperan sebagai fasilitator dan regulator, sementara eksekusi pengembangan unit usaha diserahkan kepada BUMDes Serang Mandiri Sejahtera. BUMDes yang berdiri sejak tahun 2010 ini tidak hanya mengelola unit pariwisata, tetapi juga unit lain seperti usaha pertanian, pembiayaan mikro, dan penyewaan aset desa.

Model manajemen kolaboratif yang diterapkan memastikan bahwa masyarakat dilibatkan secara aktif. Skema bagi hasil, di mana sebagian keuntungan BUMDes dialokasikan kembali untuk warga, terbukti efektif meningkatkan rasa memiliki dan partisipasi publik. Transparansi pengelolaan keuangan yang dilaporkan secara berkala turut membangun kepercayaan antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun telah meraih banyak pencapaian, Desa Serang tetap menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan jumlah wisatawan menuntut ketersediaan infrastruktur yang lebih memadai, terutama pelebaran akses jalan dan pengelolaan sampah yang lebih efektif untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, persaingan dengan destinasi wisata baru di sekitar wilayah Banyumas Raya menuntut Desa Serang untuk terus berinovasi dalam menyajikan atraksi baru.

Prospek masa depan Desa Serang tetap cerah. Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan kelembagaan yang telah teruji, desa ini memiliki potensi besar untuk:

  • Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan
    Mengintegrasikan prinsip-prinsip ekowisata untuk meminimalisir dampak lingkungan.
  • Diversifikasi Produk Olahan
    Mengembangkan industri hilir dari produk pertanian, seperti selai stroberi, sirup, dan keripik sayur, untuk meningkatkan nilai jual.
  • Peningkatan Kualitas SDM
    Melanjutkan program pelatihan bagi warga lokal di bidang perhotelan, pemandu wisata, dan manajemen usaha.

Secara keseluruhan, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, merupakan cerminan dari sebuah desa yang berhasil bangkit dan berdaya. Dengan memadukan kekayaan alam, kearifan lokal, dan manajemen modern, Serang tidak hanya menawarkan pesona agrowisata yang menawan tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.